Monday, April 21, 2008
Review: Michou d'Auber
Invitation untuk menonton Festival Sinema Prancis datang lagi....
Setelah menonton The Diving-bell & the Butterfly di Blitz atas undangan majalah Mu-phi, gw dapat lagi undangan atas majalah Reader's Digest untuk menonton film Michou d'Auber di PIM hari sabtu tanggal 19 April '08 kemaren
Kebetulan gw dan adek gw, Meli, dateng "kepagian"...alias jam setgh 11 (karena kita diwanti2x untk dateng jam 10..lahhh..pagi amat). Dengan gaya casual (binun ama dress code-nya,..wlo tetap menghormati permintaan panitia dengan memakai busana ala red, blue, white..heheh), kita menunggu sambil melihat-lihat, mungkin aja ada yang kenal..(eee ternyata gak ada yg kenal..heheh)
Sekitar jam 11 lewat, kita dipersilahkan masuk sambil membawa goody bag dari panitia..(mayann..dapat minuman..xixixi) dan seperti yang sudah gw duga, pasti RD membagi2xkan door prize sebelum pemutaran film dimulai. Kita sih semangat2x aja ikutan quiz karena isi pertanyaan berhubungan dengan RD bulan April. Hasil semangat ikutan quiz akhirnya diperoleh adek gw yang memenangkan salah satu pertanyaan...hehehe....(namanya juga quiz,..pasti semangat nunjuk dehh...)
Jam 11.30 tepat, film pun dimulai
Btw, gw gak sempat foto2x,...klo di-poto sih kyknya beberapa kali..tapi hasilnya mana ya?...Mmm..mungkin akan dimuat di RD ebrikutnya?...
Cut the crap...to the point ya...;)
Director: Thomas Gilou
Writers: Jean Cosmos, Thomas Gilou, Messaoud Hattaou
Cast: Gerard Depardieu (as Georges), Natalie Bale (as Gisele), Samy Seghir (as Messaoud/Michelle/Michou), Mmedy Keraouni (as Abdel)
Sinopsis:
Dengan setting tahun 60-an--saat Algeria sedang bergeliat untuk bebas dari jajahan Perancis, seorang ayah terpaksa memutuskan menitipkan kedua anak laki-lakinya ke rumah penitipan sementara (foster care) karena istrinya sakit dan dirinya yang tak mampu menjaga karena harus tugas penuh di pabrik. Messaoud dan Abdel, dua bersaudara keturunan Algeria-muslim ini dititipkan kepada 2 keluarga Perancis yang berbeda, Abdel di sebuah keluarga petani dan harus bekerja keras sedangkan Messaoud "diasuh" sementara oleh seorang perempuan bernama Gisele dan bersuamikan seorang bekas tentara yang pernah bertugas dibeberapa negara dan tidak menyukai bangsa Arab. Untuk menutupi identitas messaoud, Gisele mengganti nama Messaoud dengan Michelle (yang akhirnya dipanggil Michou) dan mewarnai rambut Messaoud menjadi pirang; untuk mencegah reaksi dan hal-hal yang tidak inginkan dari sang suami, Georges
My review:
Agak lega juga saat membaca teksnya karena hanya 1 bahasa..(hehe..asli deh, klo ada 2 teks bahasa di layar--mata ini akan selalu otomatis membaca kedua--njadi cepat lelah ;p)
Awal adegan dibuka dengan memperlihakan sosok bapak "arab" dengan 2 orang anaknya yang bergegas menuju panti asuhan. Kondisi yang terpaksa dan tidak memungkinkan membuat sang bapak harus rela menitipkan anak2xnya di keluarga lain untuk sementara waktu.
Sang adik yang manis akhirnya dititipkan kepada sebuah keluarga tanpa anak, yaitu pasangan Gisele dan Georges yang sangat tidak suka dengan orang arab, terutama dengan orang algeria.
Peran Gerard Depardieu (Georges) bisa dibilang amat kental dalam film ini, apalagi fokus hubungan antara Michou dengan Georges benar-benar ditonjolkan hampir di seluruh bagian film. Messaoud/Michou yang baru berumur 9 tahun benar-benar menampilkan sosok anak yang sopan, santun dan haus akan kasih sayang keluarga. Muka-nya yang manis langsung bikin kesemsem. Begitu juga Georges yang merasakan adanya "perbedaan" pada diri Michou apabila dibandingkan dengan anak-anak angkat yang pernah diasuhnya. Georges belom sadar akan status Michou yang merupakan anak turunan Arab Muslim-Algeria yang notabene amat dimusuhi di daerahnya saat itu.
Walopun Gisele amat rapi menyimpan identitas Michou (dari mengganti namanya, Messaoud El Matten menjadi Michelle d' Auber sampai men-cat rambut hitam Michou maenjadi pirang) akhirnya Gergeous mengetahui juga. Tetapi karena rasa sayang dan cinta yang sudah terlanjur (istilah memes terlanjur sayang) kepada Michou--Georges tidak menghiraukan latar belakang tersebut; bahkan membela Michou mati2xan saat teman2xnya "mengerjai" Michou dan tetap memberikan tempat dan perlindungan bagi Michou.
Adegan lucu sempat diselipkan ditengah2x drama yang terjadi, salah satunya seperti saat Georges memberikan tutor mendikte ala militer kepada Michou (plus cara2x salute dan penghormatan kepada Jenderal deGaulle).
Score music-nya juga pas banget...sesuai dengan tiap-iap adegan yang disajikan
Gilou dengan indah memperlihatkan hubungan yang terjadi antara sang orang tua angkat yang memiliki masalah rumahtangga dengan sang anak angkat yang memiliki latar belakang yang berbeda mampu saling membangun rasa cinta dan kepercayaan, Gilou juga secara lugas memperlihatkan betapa sederhana hubungan yang terjalin tanpa melihat perbedaan ideologi, agama, dan kebangsaan; dapat membuat dunia menjadi lebih indah...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment