Friday, January 9, 2009
Hari Kamis kemarin (8/1) adalah hari test speaking IELTS di IALF. Deg-degan juga karena gw sangat jarang menggunakan bahasa ingrris, wlopun ada beberapa bule dikantor--mereka malah fasih banget berbahasa indonesia. Apa mau dikata--yang terbersit di pikiran musti dikeluarkan dalam bahasa inggris....ingat,..dalam bahasa inggris
Untung gw dapat giliran no.3,.jadi gak terlalu saing dan otak udah keburu lelah. Jadilah gw semakin berasa aneh dan deg-degan menuju ruang uji speaking. Sedangkan Meuthia dan Silvia-temen2x seperjuangan ujian juga, sudah duluan masuk, sedangkan Silvia dapat giliran siang.
Jreng,....akhirnya gw bertemu dengan sang examiner, Ben Thomas. Sekilas, gw langsung teringat nasehat my master soal speaking "Don't forget to eye contact..". Maklum, gw suka mencuri-curi pandang ke arah lain. Kebiasaan buruk yg susah dihapuskan.
Saat liat Ben, langsung otak gw mulai ngaco.."Loh..Ben koq mirip ya ama Curtis Stone...Apa karena sesama Aussie ya?...apa karena sama pirang dan tinggi ya? mmmm"
Well...tau siapa Curtis Stone? Dia adalah chef muda dari Australia yang sudah melanglang buana ke beberapa negara seperti Perancis, Inggris, dan Amerika. Di Amerikalah dia punya acara Take Home Chef (THC), acara dimana Curtis menawarkan jasa kepada salah satu pelanggan supermarket alias target sasaran THC untuk menjadi chef sehari dirumah si "target" tersebut. Tentu saja masakan yg dimasak Curtis adalah masakan favorit si "target". Lebih asik lagi, kalao di rumah "target" gak ada alat yang cocok, Curtis akan membelikan barang tersebut dan jadi hadiah.. Woaa..enaknyaaaa.....
Jadi pengen Curtis dateng ke rumah gw en dimasakin dinner...weheheh
Jadilah pikiran bodoh ini menghantui gw selama test speaking. Apalagi Ben-sang examiner bertanya soal what do you think about home-cooked food. Gw sempat berandai-andai ditanya sama Curtis soal itu. Jadilah gw ngerocos gak keruan. Oh God..Mudah-mudahan grammarnya gak ancur-ancuran...
So...hari yang cukup aneh...gw mebayangkan Curtis-the chef bertanya sedangkan pada kenyataannya hanyalah Ben-the examiner yang melotot menunggu jawaban gw..
What a day........
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment