Monday, January 19, 2009
In Bruges - It's in Belgium
Penasaran dengan film tragic comedy garapan Martin McDonagh ini--yang membuat Colin Farrell mendapatkan Globe--akhirnya nekad beli butleg-nya, wlo harap2x cemas denger dialek asli Farrell yang Irish banget---ee ternyata text-nya oukeh banget....
SYNOPSIS:
Bruges, kota kecil khas bangunan abad pertengahan di Belgia yang amat terawat adalah tujuan banyak turis dari penjuru dunia, tapi tidak bagi 2 pembunuh bayaran, Ray (Colin Farrell) dan Ken (Brendan Gleeson). Mereka harus menunggu perintah dari sang atasan, Harry (Ralph Finnes) untuk "menghabisi" target berikutnya di kota yang penuh turis itu tepat sebelum malam Natal.
Jika Ken sangat menikmati pemandangan seputar Bruges, seperti bangunan2x Gothic, kanal-kanal, jalanan bebatuan dan gereja tua sangat berbalik keadaannya dengan Ray yang sangat benci dengan Bruges, dan masih traumatis dengan kejadian berdarah di London. Ray yang berkenalan dengan Chloe, perempuan misterius--penjual obat2x terlarang serta manusia kerdil dari tempat syuting film belanda, serta Eirik, laki2x yang mengaku pacar Chloe..
Dan saat Harry menelpon, tugas berat akhirnya datang, "liburan" Ken dan Ray menjadi perjuangan hidup dan mati penuh dengan komedi gelap dan emosi yang cukup mengangetkan...
REVIEW: (may contains Spoiler)
Untuk kategori film drama tragedi komedi, film ini memiliki pace yang cukup lambat tetapi dalam kontinuitas yang stabil. Banyak pemandangan bagus di film ini dan tentu saja ekspresi Ray yang depresi cukup tertangkap oleh kamera (gak heran klo dia akhirnya berhasil menggondol Golden Globe). Ceritanya tidak lompat-lompat dan tidak melelahkan untuk diikuti.
Gw sungguh terhibur dengan akting Farrell, Gleeson dan Finnes...apalagi karakter Ray yang sangat pembenci Yankess--cukup bikin ketawa--palagi saat dia salah memukul orang yang dikiranya Amerika (definitely he hates Americans) ternyata adalah Canadian dan takjub juga dengan akting Farrell yang bisa menangis tanpa suara....
Wlopun awal hingga tengah film cukup lama, tapi klimaks-nya cukup bikin menganga karena banyak pertumpahan darah dimana-mana dan endingnya pun hanya bisa direka-reka sendiri..(endingnya gantung.....tapi bisa ditebak lahhhh)
I give 8 out of 10 stars
Tuesday, January 13, 2009
Mengapa Yahudi mengincar bocah-bocah Palestina?
Mengapa Yahudi mengincar bocah-bocah Palestina?
Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang diketahui, setelah lewat dua minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 900 orang lebih. Bahkan mendekati angka 1000 jiwa. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.
Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Alquran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Alquran. Tak ada main video-game atau mainan-mainan bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. (sa)
Jangan lewatkan sebait do'a untuk saudara-saudara kita di Palestina, karena hanya Alloh lah yang bisa menolong mereka dan kita semua ..
Jadi malu....betapa para bocah itu gugur syahid dengan hafalan Al-Quran-nya, sedangkan aku...??......
Friday, January 9, 2009
Hari Kamis kemarin (8/1) adalah hari test speaking IELTS di IALF. Deg-degan juga karena gw sangat jarang menggunakan bahasa ingrris, wlopun ada beberapa bule dikantor--mereka malah fasih banget berbahasa indonesia. Apa mau dikata--yang terbersit di pikiran musti dikeluarkan dalam bahasa inggris....ingat,..dalam bahasa inggris
Untung gw dapat giliran no.3,.jadi gak terlalu saing dan otak udah keburu lelah. Jadilah gw semakin berasa aneh dan deg-degan menuju ruang uji speaking. Sedangkan Meuthia dan Silvia-temen2x seperjuangan ujian juga, sudah duluan masuk, sedangkan Silvia dapat giliran siang.
Jreng,....akhirnya gw bertemu dengan sang examiner, Ben Thomas. Sekilas, gw langsung teringat nasehat my master soal speaking "Don't forget to eye contact..". Maklum, gw suka mencuri-curi pandang ke arah lain. Kebiasaan buruk yg susah dihapuskan.
Saat liat Ben, langsung otak gw mulai ngaco.."Loh..Ben koq mirip ya ama Curtis Stone...Apa karena sesama Aussie ya?...apa karena sama pirang dan tinggi ya? mmmm"
Well...tau siapa Curtis Stone? Dia adalah chef muda dari Australia yang sudah melanglang buana ke beberapa negara seperti Perancis, Inggris, dan Amerika. Di Amerikalah dia punya acara Take Home Chef (THC), acara dimana Curtis menawarkan jasa kepada salah satu pelanggan supermarket alias target sasaran THC untuk menjadi chef sehari dirumah si "target" tersebut. Tentu saja masakan yg dimasak Curtis adalah masakan favorit si "target". Lebih asik lagi, kalao di rumah "target" gak ada alat yang cocok, Curtis akan membelikan barang tersebut dan jadi hadiah.. Woaa..enaknyaaaa.....
Jadi pengen Curtis dateng ke rumah gw en dimasakin dinner...weheheh
Jadilah pikiran bodoh ini menghantui gw selama test speaking. Apalagi Ben-sang examiner bertanya soal what do you think about home-cooked food. Gw sempat berandai-andai ditanya sama Curtis soal itu. Jadilah gw ngerocos gak keruan. Oh God..Mudah-mudahan grammarnya gak ancur-ancuran...
So...hari yang cukup aneh...gw mebayangkan Curtis-the chef bertanya sedangkan pada kenyataannya hanyalah Ben-the examiner yang melotot menunggu jawaban gw..
What a day........
Thursday, January 8, 2009
Novi: "Ris..coba buka link ini deh...http://www.last.fm/music/U2/+images/209299"
Aris: "lucu bangeeeeeeeeeeeetttttt..."
Itu komentar spontan Aris, temen gw yang juga penggemar berat U2.
Hari ini gw memang rada-rada lebih nyantai daripada biasanya. Maklum, klo kerjaan dah masuk percetakan, bisa seminggu-an kerjaan low en hasilnya gw malah cuma nge-back up data en browsing2x gambar or other irrelevant topics....
Kehebohan berlanjut saat gw ragu2x nyebut nama sang drummer; Larry (padahal gw yakin sih Larry)..gara2x info Aris yg salah sebut-Larry dipanggil Adam (yaa..sejak kapan??)
Sempet juga membahas perihal tertundanya U2 datang ke Indonesia padahal sudah ada planning untuk konser di Bali or Surabaya sekitar akhir Desember 2008 or awal Januari 2009.
Dan kehebohan kita makin menjadi saat Aris minta link images-nya Robbie Williams (karena di kantornya last.fm lelet banget..riss..hare gene lelet???). jadilah Aris migren berat melihat kumpulan foto-foto Robbie Williams...
Sedangkan gw? Sok cool,..padahal migren juga liat foto2x U2, Bono en Rob Thomas...hehehe
So? Normalkah kami? kayaknya normal ya...mengagumi masih dalam tahap kewajaran (sok bela diri). Dan migren pun berlanjut.........
Monday, January 5, 2009
Dexter - Takes life. Seriously
During the day, Dexter Morgan is a jovial employee in the Miami Metropolitan Police Department's crime lab, but his meticulously crafted life masks his true nature. In reality Dexter is a disciplined and murderous psychopath (a self-admitted "monster"), and he slakes his blood lust at night by carefully killing the serial killers he tracks down during the day.
Kebayang kan, serial Dexter ini berisi kebiasaan "aneh" Dexter (Michael C. Hall) yang sudah terbaca oleh sang ayah Harry Morgan (James Remar) yang akhirnya berusaha "membimbing" Dexter untuk membunuh dengan cara yang lebih baik dan menghilangkan jejak. Dexter juga sangat tergila-gila pada darah, sehingga ia mampu bercerita bagaimana cipratan darah daru suatu pembunuhan terjadi. Rahasia Dexter tertutup rapat antara Harry & Dexter, bahkan sang adik, Debra (Jennifer Carpenter)-pun tidak mengetahui kesenangan sang kakak dalam menghabisi nyawa seseorang.
Dari pertama gw udah tertaik untuk menonton serial ini, selain tema-nya jarang2x (detektif psikopat)--alur ceritanya pun mengalir wajar tetapi tetap mengandung konflik yang membuat penasaran...Dalam satu episode biasanya terdapat 1-2 kasus yang salah satu kasus akan tertangani dengan baik
Seperti di salah satu episode, Dexter ketahuan & nyaris tertangkap basah saat "mengincar" korbannya yang merupakan penjahat pembunuh pekerja ilegal. Atau saat Dexter bingung, antara pilihan berkumpul dengan saudara sedarah--menjadi pemburu bebas atau tetap hidup dalam belenggu polisi bercitra baik...
Mmm....Jadi gak sabar menanti season berikutnya.....
Pushing Daisies
Pushing Daisies adalah salah satu serial produksi 2007 yang diciptakan oleh Bryan Fuller; bercerita tentang seorang pembuat pie, Ned (Lee Pace) yang memiliki kemampuan menghidupkan orang mati dengan jari-nya.Sentuhan pertama, menghidupkan orang mati selama 1 menit--sentuhan berikutnya membuat orang tersebut mati selamanya. Apabila orang tersebut tidak disentuh (lagi) dalam waktu 1 menit--konsekuensinya akan ada orang lain yang mati.
Ned menyadari kemampuannya tersebut saat berumur 9 tahun, saat tanpa sengaja menyentuh ibu-nya yang mendadak terkena serangan jantung & hidup kembali-tetapi justru membuat ayah Chuck; teman masa kecilnya meninggal.
Saat dewasa, kemampuan Ned diketahui salah satu detektif swasta, Emerson Cod dan diajak kerja sama memecahkan kasus-kasus kematian tidak wajar.
========================================================
Awalnya gw gak begitu interest menonton serial ini, tapi melihat trailernya dan genre dark comedy--akhirnya nonton dan...akhirnya malah suka dan menanti season berikutnya. Karakter Ned yang kikuk dibawakan dengan baik oleh Lee Pace, sedangkan pujaan hati Ned sejak masa kanak-kanak, Chuck alias Charlotte (Anna Friel) juga bermain bagus, begitu juga detektif Emerson Cod (Chi McBride) yang punya kebiasan aneh "merajut"..(kebayang aja, badan super gede tapi doyan merajut ala nenek2x).
Keunikan lain dari serial ini adanya pengulangan kata,..well nonton dulu ye biar gak penasaran..
Serial ini telah memenangi beberapa penghargaan di Emmy, dan penghargaan2x lainnya...detail lihat di http://www.imdb.com/title/tt0925266/awards
Subscribe to:
Posts (Atom)